Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serunya Wisatawan Makan Bareng Ala Sasak di Gili Trawangan

image-gnews
Suasana acara Gili Megibung atau makan bersama ala Sasak di Pulau Wisata Gili Trawangan Lombok, Nusa Tenggara Barat. TEMPO | Supriyantho Khafid
Suasana acara Gili Megibung atau makan bersama ala Sasak di Pulau Wisata Gili Trawangan Lombok, Nusa Tenggara Barat. TEMPO | Supriyantho Khafid
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Ratusan wisatawan mancanegara berkerumun di Sunset Point Gili Trawangan Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu siang 23 Maret 2019. Mereka duduk bersila menghadapi Dulang Pesaji atau nampan berisi makanan khas Lombok sebagai acara makan bersama tradisi suku Sasak di Lombok.

Baca: Ini Wisata Alam Kalimantan yang Memukau Wisatawan Finlandia

Inilah acara makan bersama ala etnis Sasak Lombok yang diadakan para pelaku usaha pariwisata di Gili Trawangan. Ketua Panitia Penyelenggara Gili Megibung (makan bersama) Lalu Kusnawan mengatakan ingin memberikan pengalaman baru kepada wisatawan. "Kami ingin menampilkan atraksi yang mungkin belum pernah diikuti di tempat lain," kata Kusnawan kepada Tempo.

Acara Gili Megibung ini diikuti 250-an wisatawan asing yang membeli tiket masing-masing Rp 200 ribu. Gili Megibung dimulai dari prosesi arak-arakan dari arah timur Gili Trawangan menuju Sunset Point di bagian utara pulau wisata tersebut.

Sejumlah ran (juru masak laki-laki orang Sasak) menyerahkan hasil masakannya kepada penyelenggara. Megibung ini biasanya dilakukan pada penyelenggaraan kegiatan perkawinan. Selanjutnya dilakukan prosesi Njukutin atau mengisi Dulang dengan lauk pauknya. Kemudian dijejerkan.

Suasana acara Gili Megibung atau makan bersama ala Sasak di Pulau Wisata Gili Trawangan Lombok, Nusa Tenggara Barat. TEMPO | Supriyantho Khafid

Tempat duduk perempuan terpisah dengan laki-laki, makan langsung menggunakan tangan, dan menunggu dimulai Gili Megibung oleh tetua adat. "Aturan mainnya, harus cuci tangan sebelum dan sesudah makan didahului tetua adat," ujar Kusnawan yang juga general manager hotel di Gili Trawangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu Dulang disajikan untuk 3 sampai 4 orang. Setiap dulang menggunakan alas daun pisang dan enau. Untuk minumnya tidak menggunakan gelas tetapi ceret tanah liat. Setiap dulang berisi beraneka menu lauk dan sayur lokal seperti Lawar Daging (Oseng-Oseng daging yang dicacah dibumbuin Belimbing), Sate Ikan Tanjung, sayur Ares yang terbuat dari batang pisang, kuah Lebui atau Kedelai Hitam, ada juga kue Cerorot dan Nagasari.

Suasana acara Gili Megibung atau makan bersama ala Sasak di Pulau Wisata Gili Trawangan Lombok, Nusa Tenggara Barat. TEMPO | Supriyantho Khafid

Juru bicara penyelenggara Gili Megibung, Rospati Dening Ayu mengatakan kegiatan ini diadakan untuk menampilkan sesuatu yang baru bagi wisatawan. "Semoga bisa menjadi daya tarik tersendiri saat musim sepi wisatawan ini," ucap Dening Ayu.

Baca juga:
Menikmati Suasana Seram di Kampung Wisata Makam, Kota Malang

Dua wisatawan asal Inggris, Charles dan Anna tampak antusias mengikuti kegiatan ini meskipun berbayar. Kendati sudah lima kali berkunjung ke Gili Trawangan, baru kali ini mereka mengikuti acara seperti ini. "Ini sangat bagus sekali. Saya akan kembali lagi," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

7 jam lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

9 jam lalu

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam. Foto: Tripadvisor
Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

14 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

18 jam lalu

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (dua dari kiri) memberikan sambutan saat konferensi pers penyelenggaraan Solo Great Sale 2024 di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.


17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

4 hari lalu

Bandara Lombok (Dok. Angkasa Pura I)
Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.


Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

4 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.


Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

5 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.